Powered by Blogger.
RSS

Fiksi: Cintaku Mentok Di Jembatan Layang


Aku masih termangu menanti balasan pesan dari Indit—sahabat karibku. Sudah lima belas menit berlalu sejak pesan terahir ku kirimkan kepadanya. Tega sekali sahabat-sabatku itu meninggalkan aku sendiri di malam yang seharusnya penuh keriangan ini. Ah! Benar juga. Ini semua memang salahku. Andai saja aku lebih memilih ikut mereka ke Bali dari pada mengikuti rencana liburan keluargaku yang gagal dengan sukses karena ayah tiba-tiba harus mengurus pekerjaannya. Ya, ini semua salahku. Aaa! Jika saja aku memilih ke Bali bersama Indit dan yang lainnya, sekarang ini pasti aku sedang berada di bawah pancaran bintang yang terbuka lepas di angkasa. Menikmati terpaan angin yang membawa serta ombak berdendang memecah kesunyian. Menikmati malam pergantian tahun bersama empat sahabatku yang lain. Tia, Rahma, Echa dan Indit. Mereka pasti sedang bersenang-senang mala mini. Ditemani musik, orang-orang, cahaya khas pesta di pinggir pantai dan juga keringat yang memburu penuh semangat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS