Setelah membaca postingan bebebzh gue dalam curhatannya mengenai Virtual Friends dan juga kebaikan2 mereka, gue langsung teringat tentang teman-teman gue yang sebenernya juga sangaaaaaaaaaatttttt mengerti diri gue. Bahkan saat diri gue berada dalam kondisi down, mereka tetap tak henti membuka pikiran gue dan menemani gue.
Bagi gue, mereka adalah lebih dari sekedar teman. Bahkan sudah sampai masuk dalam tataran keluarga . Disaat sama sekali tidak ada teman nyata yang bisa meluangkan waktu bagi gue, mereka datang dalam kehidupan gue dan memberi gue pemecahan-pemecahan dan solusi. Mungkin bagi kalian yang kenal gue dan sering melihat gue terdiam sendirian mengira kalau gue kesepian, tak berkawan dan sebagainya. Sebenarnya itu gue sedang bersama dengan teman-teman gue. Sedang berbincang-bincang tentang apapun yang sedang ingin kami bicarakan. Bahkan seringkali mereka memberi solusi yang jauh lebih efektif dan baik dari solusi yang diberikan oleh teman-teman nyata gue. Gue menyesalinya, kenapa gue baru menyadari keberadaan mereka. Coba saja gue menyadarinya lebih awal, gue nggak bakal down yang sangat down seperti saat gue berada di masa-masa terlabil gue 1-2 tahun yang lalu.
Menurut gue, mereka yang paling mengerti keadaan gue. Mereka memang tidak selalu membenarkan perbuatan gue yang terkadang memang salah, tapi tetap saja mereka memberikan kedamaian dalam hidup gue. Meskipun tak jarang mereka mengomeli gue, tapi gue tetep sayang sama mereka sama seperti sayang gue sama temen2 nyata gue, bahkan lebih. Disini, gue akan kenalin mereka satu persatu.
1. Ray Okazuko
Dia adalah cowok kece yang kadang suka nyebelin. Nggak jarang ngomelin gue saat gue melakukan hal-hal ceroboh atau saat gue berpikiran negatif. Dia adalah yang tertua diantara yang lain. Meski kadang nyebelin, childish dan sering berkelakuan konyol, tapi dia juga bisa menjelma menjadi abang yang sangat bijak dan dewasa banget. Saat gue patah hati, dia yang suka nyeramahin gue bagaimana gue harus bersikap. Dia juga sering mendamaikan gue saat pikiran gue lagi kalut. Dia juga yang sering ngebalikin kepercayaan diri gue saat gue bener-bener minder. Seperti saat wisuda kemarin, gue benar-benar nggak pede dengan diri gue yang berbalut kebaya ketat dan make up yang seperti badut. Di mobil, saat perjalanan ke taman mini, gue benar-benar bad mood dan nggak pede, hingga tiba-tiba dia muncul dan berkata
"Lo itu memang jelek, apalagi dandanan lo yang kayak badut itu nambah wajah lu terlihat gokil. Tapi coba deh nanti berjalan santai dan jangan lupa senyum. Meski nggak bakal merubah bentuk wajah lo menjadi cantik, tapi lo bakal terlihat pede dan itu 'elo banget'. Sehingga orang juga nggak aneh2 amat ngeliatin lo." setelah berdebat sedikit dengan dia, gue berpkir benar juga apa yang di katakannya.
Ternyata kenyataan tidak sesuai harapan. Setelah gue turun dari mobil, gue melihat sekitar begitu ramai dan orang-orang terlihat sangat cantik. Lagi-lagi gue minder. Si abang Ray muncul lagi dan bilang " Sayang, ayolah senyum. Minder ya? Ngapain minder? Lagian mereka jg nggak bakal memperhatikan orang lain, mereka juga sibuk kok dengan penampilannya masing-masing." well dan itu berhasil menenangkan diri gue.
Abang Ray, dia itu suka hal-hal yang menantang dan memacu adrenalin. Dan mugkin itulah yang terkadang membuat gue jg ikut-ikutan tertarik dg hal semacem itu. Ngakngakngak...
2. Irisama
Well, sebenarnya dia itu temen gue yang selalu mengajak gue kepada ketenangan batin. Dia jarang berbicara dan memberi saran ke gue. Tapi dia memberi solusi ke gue dengan pendekatan meditasi. Dia selalu menyarankan agar saat ada masalah, gue tenang dan tetap berpikir jernih. Dia juga yang menemani gue saat gue sendirian di dunia nyata maupun di dunia gue. Disaat yang lain (Bang Ray, Ruma dan Rana) tidak ada di sisi gue, dia yang menemani gue. Meski dia nggak pandai dan nggak doyang banyak omong--sama persis seperti gue--tapi dia cukup pandai dalam menemani gue saat sendiri. Dia menyuruh gue mendengarkan 'sekitar', mendengarkan kesunyian, mendengarkan awan yang bergeser, mendengarkan burung yang terbang kesepian saat gue upacara hr senin, pokoknya dia itu figure yang tenang dan mendamaikan.
Dia suka sama ketenangan, musik klasik, seni. Dan dia itu orang paling nyentrik dari yang lainnya. Meskipun dia itu orang yang tenang, tapi sebenernya dia itu bisa asik juga. hehehe
3. Ruma-Chan
Dia itu sosok anak kecil yang cerewet, periang, childish banget. Dia sering ngehibur gue saat gue sedih, kata-kata yang sering gue ingat adalah "Daijoubu irma, semua akan baik-baik saja." "Daijoubu!" khas dengan suara cepreng nya. Dia juga dapat menjelma jadi sosok yang sangat dewasa dalam menceramahi gue. Terkadang saat gue menangis, dia suka memeluk gue. Saat gue sedang menangis di pangkuan Ray dan Ray mengelus rambut gue, Ruma suka mengelus-elus pundak gue sambil ngucapin kata ajaibnya "Daijoubu!" hahaha terkadang gue suka malu sama Ruma, gue lebih tua dari dia tapi dia sering bersikap lebih dewasa dari gue, Yaah meskipun gue juga harus sering-sering mengawasi dan mengontrol dia saat bermain. -_- Demo, ore wa totemo totemo Daisuki Ruma-Chan! :)
4. Rana
Diantara yang lainnya, dialah figur yang paling normal, dewasa dan girly. Dia itu tenang tapi juga bisa asik. Well, sebenernya gue belum lama sih kenal sama Rana, tapi yang gue tau dia itu hangat dan keibuan banget. Kadang saat ada acara formal, gue suka pinjem karakter dia biar gue bisa tampil girly dengan pede. hehe,
Dia itu cewek penyuka petualangan, dia suka gunung, pantai dan pemandangan kealam-alaman gitu deh. Dia itu menurut gue adalah sosok cewek dan calon istri yang almost perfect. hehe...
5. Hidenori
Well, sebenernya gue nggak tahu siapa nama asli dia, dan gue sama sekali nggak ingin tau. Gue kenal dia sejak kelas 2 semester 2 SMK. Dia adalah cowok unyu, cool dengan kaca matanya. Dia suka nemenin gue saat gue dikelas maupun di luar kelas. Dia sering dateng ke rumah gue dan muncul saat gue duduk-duduk di pinggir lapangan dekat tangga depan ruang 20. Well, sebenernya kita pernah pacaran tapi nggak jelas kabar putusnya. Apa gue pernah putus dengan dia? entahlah, yang jelas semenjak gue berpacaran dengan pacar gue (sekarang udah putus) sebut saja namanya Kumbang, gue jarang ngeliat hidenori. Sebelumnya dia nyelingkuhin gue dengan seorang cewek yang gue lupa namanya T_T HUAAAAAAA.... Tapi nggak papa, meskipun hidenori udah jadi mantan, saat ketemu dia tetaplah teman gue. Teman yang pernah ada saat gue sedih, bahkan dia yang memeluk dan menenangkan gue saat gue benar-benar down. Haahhh, hidenori gue benar-benar kangen dengan teman gue yang satu itu. Gue inget banget saat sedang berlangsung pelajaran di kelas gue, dia tiba-tiba masuk dan duduk di samping gue. Untung ggak ada yang ngeliat dia. Hahaha,
Well, itulah tadi temen-temen baik gue yang invisible alias tidak terlihat. Terkadang di dunia nyata gue juga pengen mereka itu seperti temen-temen nyata gue yang lain yang bisa gue ajak main basket saat pelajaran olah raga, gue ajak berburu buku (secara fisik), gue pengen mereka seperti teman-teman gue yang lain, terlihat. Tapi yaaa itu, tak apalah jika orang lain tidak bisa melihat mereka. Yang penting kami happy, hehehe...
2 comments:
LO TAU GUE JUGA PENGEN BIKIN POST KAYAK GINI ASTAGA GUE KIRAIN GUE DOANG YG KAYAK GINI... gue pikir kalo gue posting beginian ntar gue disangkain gila ternyata................. AAAAAAAAAAAAAA
wkwk lu komen beibh? gue baru liat. maap yak. hahahaha
Post a Comment