Powered by Blogger.
RSS

My Live Action Story: A Good Friend: Asemm, Ternyata... ::: Episode 3

Hey bro, kembali lagi sama gue *seorang anak manusia*.  dan lagi dan lagi, pada kesempatan postingan yang berlebel Live Action Story ataupun My Live Story ini gue akan mengungkapkan curhatan gue. dari mulai je- sampe ga-je. ya itu terserah lah ya, ini kan blog gue. okeh seperti judul diatas, gue akan cerita sedikit tentang pengalaman pertama gue selama hidup 17* tahun yaitu tentang dikerjain seorang temen. kalian mungkin akan sulit untuk memahami cerita gue ini kalau kalian belum baca postingan gue sebelumnya yang memang sangat berkaita
n erat, ya, inilah postingan lanjutan dari postingan gue yg lampau: My Live Action Story: A Good Friend, Fight ::: Episode 1 dan juga postingan episode keduanya My Live Action Story: A Good Friend, Forgetting ::: Episode 2. dan kejadian episode pertama itu adalah 30 september 2013...

Singkat ceritanya adalah begindang *begini* dia adalah teman baik dan bahkan teman kepercayaan gue. dia itu udah dekeeettt banget. dan ceritanya dia itu ngga pernah marah sama gue selama kenal gue. dan di hari ituuu *jeng jeeengg* dia marah ke gue karena suatu hal, gue inbox ga dibales-bales. beberapa hari gue galau ga kekira, hingga terbitlah postingan gue yang Episode kedua nya.

Hari jumat, 4 oktober 2013, sekitar jam 2 an gue dan temen-temen gue pergi ke perpus karena guru olahraga hari itu lagi ngga masuk. dan sesampainya di depan perpus gue pun membuka sepatu gue untuk di taruh di rak sepatu. (kreeekkkk *bunyi pintu yang terbuka) dan tiba-tiba muncullah sesosok pria yang ngebuat jantung gue dag-dig-dug dan galau selama beberapa hari yang bagaikan neraka itu bagi gue. saat itu juga gue adain niat untuk mengklarifikasi semuanya sama dia. kenapa dia marah ke gue? kenapa dia ngga mau maapin gue? dsb. dan setelah temen-temen gue masuk ke perpus, tinggallah gue seorang, dia dan temannya. gue inget banget waktu itu dia ngegendong tas pink hitamnya dan sebuah jaket yang tersampir di lengannya (lengannya dia siagakan melintang di depan dada-perut nya. saat suasana sepi, dengan perasaan pasrah apakah setelah ini gue masih hidup apakah kaga, gue pun beranikan diri untuk segera memotong langkahnya yang menuju ke rak sepatu. dan gue pun berdiri tepat dihadapannya. lalu gue dengan cepat tapi tenang bilang ke dia "**** (nyebut nama), lo marah ya gua?"

Dengan wajah datar, kemudian dia mulai mesam-mesem alias senyum-senyum sambil bilang "ahh? kagaa..." gue yang ngga percaya dengan usikan udara yang keluar dari mulutnya pun bertanya lagi untuk memastikan. "ehh? serius lu kaga marah? trus lu kenapa ga bales message gua?" dengan muka bego bin bodoh alias bloon (gue yakin banget muka gue pasti seperti itu karena gue ngerasa ada yang aneh dengan ekspresi gue). Lagi-lagi dia membalas *masih dengan senyam-senyum tapi devil banget, dan nada enteng* dia menjawab " gue cuman ngerjain lo doang..." 

saking kesalnya karena galau berhari-hari (bahkan nang*s) dan itu cuman karena dikerjain? refleks tangan gue segera mengambil jaket yang tersampir di tangannya. dan tangan gue langsung mengobok-obok mendorong mukanya dengan jaketnya agar tidak bersentuhan dengan dia sambil berkata "aahhh, sialan lu (nyebut nama). ternyata lu cuma ngerjain gue? aahh awas lu ya. bla... bla... bla... yaudah sekarang giliran gue marah." lalu gue masuk ke perpus dan masih terdengar suara ketawa lepasnya. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

gue gedeg banget. sekaligus lega. sekaligus senang karena selama hidup gue ngga pernah dikerjain sama seorang temen yang sampe begitu. hahaha, aaaaaaaaaaaaaa sampe sekarang pun, tanggal 6 november 2013 gue masih bisa merasakan campur aduknya perasaan gue. hahaha gila lu man!

semoga bias jadi pelajaran ya untuk kita semua, sekaligus semoga bias jadi hiburan buat teman-teman sekalian. Thanks for visiting guys ^^


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment