Bagi gue,
manusia sempurna itu nggak ada. Tapi di dunia ini selalu ada yang namanya
‘lebih baik’. Gue bilang kesempurnaan itu nggak ada karena nilai kesempurnaan
bagi satu orang ke orang lain itu relative. Satu orang dengan yang lainnya
tentu aja punya kepribadian yang unik alias beda.
Orang yang
egois, biasanya dipandang oleh sebagian orang sebagai orang yang menyebalkan
dan buruk. Tapi bagi sebagian orang lainnya—seperti gue—orang yang egois itu
lebih baik dari pada orang yang penurut. Karena apa? Karena gue sendiri adalah
orang yang penurut dan tipe pengikut. Biasanya orang dengan keegoisan tinggi
itu adalah tipe pemimpin yang pengennya selalu diikuti dan selalu jadi pusat
perhatian.
Tipe pengikut
jika dihadapkan dengan tipe pengikut juga, kemungkinan besar akan bingung
kemana mereka berdua akan pergi. Bahkan dalam menentukan tujuan selalu ada kata
atau setidaknya pemikiran abstrak ‘terserah lo aja’ yang biasanya karena rasa
nggak enak. Nggak enak sok ngatur, nggak enak ntar dikirain sok tau dan sok kuasa.
Dan akhirnya, mereka berdua nggak bergerak ke mana-mana. Tapi jika kedua tipe
itu disandingkan, tidak menutup kemungkinan juga akan ada salah satu yang akan
mengambil alih kemudi dan akhirnya dia yang akan selangkah lebih maju menjadi
pemimpin.
Jika tipe
pemimpin yang biasanya punya tingkat keegoisan lebih ekstra dan dihadapkan
dengan yang sejenisnya, pasti akan selalu berantem. Meskipun tidak menutup
kemungkinan mereka ada salah satu yang akan mengalah. Tapi biasanya jika dua
orang dengan tipe ini disandingkan, akan lebih banyak konflik yang terjadi. Gue
ambil contoh kasus temen gue. Dia punya pacar dengan tipe cerewet,
keras
kepala, dan selalu ingin menyita perhatian atau dengan kata lain bisa disebut
tipe pemimpin. Sedangkan temen gue itu juga bertipe sama. Psssttt, jangan
bilang-bilang ya, mereka itu dua-dua nya sangat egois kalau sama pasangannya.
So, bisa
diprediksi sendiri gimana keseharian mereka saat bersama. Meskipun seru karena
mereka selalu punya bahan pembicaraan, tapi cekcok nggak pernah pergi dari
mereka.
So, bagaimana
jika tipe pemimpin (yang cerewet, selalu mau diperhatikan, superior, jadi
leader dan pengen selalu diperhatikan egonya) disandingkan dengan tipe pengikut
(yang penurut, manut, selalu mendengarkan, dan cenderung punya ego yang
rendah). Yaps, mereka akan hidup harmonis dan bahagia selama-lamanya. Enggak
deh, hidup bahagia selama-lamanya itu cuman ada di dongen anak kecil. Tentu aja
akan ada konflik diantara mereka. Bisa karena si pemimpin yang sedang ada di titik
jenuhnya selalu memimpin dan merasa mate nya itu nggak punya inisiatif untuk
memulai sesuatu tanpa dirinya, atau bisa juga karena si pengikut kecapekan
nurutin ego si tipe pemimpin yang terlampau besar. Well, disadari atau enggak
setiap individu itu punya alter ego yang pastinya akan muncul juga suatu saat.
Orang yang penurut suatu saat pasti akan berontak juga. Dan begitupun dengan si
keras kepala, suatu saat dia juga akan bisa menjadi orang yang toleran.
So seperti
yang gue katakan, nggak ada yang sempurna. Dan setiap individu baik dengan tipe
pemimpin maupun pengikut, semuanya baik bagi gue. Dan masing-masing dari mereka
punya perannya masing-masing.
Hehe, ini sih
pendapat gue pribadi yang nggak jauh2 dari kata absurd…
0 comments:
Post a Comment